Hidrometer : Pengertian, Fungsi Dan Cara Menggunakannya

Posted on

Hidrometer – Dalam hal ini Hidrometer ialah salah satu alat ukur yang memiliki peranan penting khususnya di dunia otomotif. Alat ini memiliki dua bagian utama yakni pelampung dan gelas kaca. Nah simak penjelasan lengkap mengenai apa itu Hidrometer serta cara untuk menggunakannya berikut ini:

Pengertian Hidrometer

Hidrometer ialah salah satu jenis alat yang digunakan untuk mengukur cairan elektrolit pada baterai. Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui berat jenis cairan elektrolit khususnya pada aki basah.

Alat ukur ini berupa tabung transparan dengan indikator berwarna di dalamnya untuk mengidentifikasi berat jenis elektrolit. Setiap indikator warna tersebut memiliki artinya tersendiri agar nantinya mempermudah tugas jika ingin menyuplai arus listrik.

Fungsi Hidrometer

Fungsi utama hidrometer merupakan untuk mengetahui berat jenis dari elektrolit baterai aki basah kendaraan apakah dalam kategori baik atau tidak.

Alat ini juga memiliki beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda dan saling berhubungan, cek fungsi lengkapnya:

  • Penampung atau Float
    Bagian pertama, yaitu float atau biasa disebut sebagai pelampung, berguna untuk menunjukkan hasil pengukuran. Komponen ini terdiri dari tiga baris dengan warna berbeda dilengkapi angka sebagai penunjuk seberapa bagus cairan elektrolit tersebut.
  • Pipette/Suction Bulb
    Berikutnya, pipette atau bulb yang berguna untuk menghisap cairan elektrolit baterai agar bisa masuk ke hidrometer. Fungsi pipet ini cukup penting, sehingga komponen ini harus dijaga dengan baik agar cairan elektrolit bisa tersedot dengan baik.
  • Pickup Tube
    Hidrometer adalah alat untuk mengukur elektrolit baterai yang membutuhkan picked tube sebagai jalan masuk cairan tersebut. Picked tube merupakan lubang yang berfungsi sebagai jalan untuk keluar masuknya cairan elektrolit ke outer tub. Komponen ini merupakan bagian hidrometer yang paling ujung, sehingga perlu dijaga kebersihannya. Sebelum menggunakan hidrometer pastikan bagian pickup tube sudah dibersihkan terlebih dahulu agar tidak ada kotoran yang akan mempengaruhi hasil pengukuran cairan elektrolit.
  • Pemasok Alat
    Bagian terakhir pada alat ini adalah pemasok yang berguna untuk menampung cairan elektrolit setelah masuk ke dalam hidrometer. Cairan yang masuk ke pickup tube nantinya akan langsung menuju ke bagian pemasok alat.
Baca Juga :  Fungsi Dan Bahan Pembuat Rangka Motor

Cara Menggunakan Hidrometer

Setelah kalian mengetahui apa itu hidrometer, maka kini saatnya kalian memahami bagaimana cara menggunakannya. Ikuti setiap tahap penggunaan, alat ini dengan benar agar hasil pengukurnya akurat, simak ulasannya berikut ini:

Memastikan Alat Ukur dalam Kondisi Bersih

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan hidrometer sebagai alat pengukuran terlebih dahulu. Lalu, pastikan bahwa alat tersebut dalam kondisi bersih dan tidak berdebu terutama di bagian dalamnya.

Selain itu, pastikan juga bahwa skala pengukuran yang biasanya tertera masih bisa dilihat dengan jelas. Selanjutnya, siapkan aki basah yang berat jenisnya akan diukur menggunakan alat tersebut agar lebih efisien.

Mengkalibrasi Hidrometer

Cara menggunakan hidrometer selanjutnya adalah melakukan kalibrasi pada alat tersebut dengan mencobanya menggunakan cairan lain. Anda bisa mencoba menggunakan hidrometer untuk mengukur berat jenis air terlebih dahulu.

Sejauh mana hasil kalibrasi harus diperhatikan, kenali di halaman berikutnya. Saat melakukan pengukuran ini pastikan hasilnya menunjukkan warna bening yang berarti air memiliki berat jenis sebanyak 1 kg/cm3. Tujuan dari kalibrasi ini adalah untuk memastikan bahwa alat fungsi hidrometer tersebut masih bisa berjalan dengan baik.

Memulai Pengukuran

Berikutnya, Anda harus membuka seluruh tutup yang ada di baterai aki untuk mulai melakukan pengukuran. Pertama, tekan pipet terlebih dahulu, lalu lepaskan bagian dari hidrometer ini secara perlahan.

Langkah tersebut dilakukan untuk menghisap cairan elektrolit baterai pada aki agar bisa masuk ke hidrometer. Cairan yang terangkat tersebut kemudian akan langsung mengisi area tabung kaca dan pelampung.

Membaca Hasil Pengukuran

Setelah ada cairan yang masuk ke tabung hidrometer, maka alat ini akan langsung memulai pengukuran. Saat hal itu terjadi, Anda bisa langsung untuk melihat dan mulai membaca hasil pengukuran menggunakan hidrometer tersebut.

Baca Juga :  Jenis - Jenis Mesin Sepeda Motor Dan Cara Kerjanya

Cara membaca hasil pengukuran ini cukup mudah mengingat adanya indikator yang sudah tercantum di bagian pelampung. Jangan lupa untuk mencatat hasil pengukuran ini agar Anda bisa melihatnya lagi ketika lupa.

Mengulang Pengukuran

Lalu, ulangi lagi langkah untuk melakukan pengukuran tersebut dari awal guna mengetahui berat jenis dari tiap sel baterai. Pengukuran ulang ini bertujuan untuk mendapatkan hasil akurat sesuai dengan kondisi cairan elektrolit saat itu.

Ukuran berat jenis standar elektrolit dengan pengukuran hidrometer adalah berada di rentang 1.260 sampai dengan 1.280. Catat setiap hasil pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui akurasi dan stabilitasnya.

Arti Warna Pada Pengukuran Hidrometer

Nah hal berikutnya yang penting dipahami selain terkait apa itu hidrometer ialah arti warna untuk hasil pengukurannya.

Ada 4 jenis warna dengan arti berbeda yang mendefinisikan hasil pengukuran massa jenis elektrolit yang antara lain sebagai berikut:

Warna Hijau

Kondisi pertama menunjukkan warna hijau yang artinya cairan elektrolit baterai memiliki kondisi massa jenis dalam kondisi masih sangat baik. Jika dihitung dalam bentuk nilai, maka skala warna hijau adalah 1.750 sampai 1.300.

Apabila hasil pengukuran hidrometer menunjukkan warna ini, maka tidak ada tindakan apapun yang perlu dilakukan. Anda hanya perlu menjaga kondisi cairan elektrolit tersebut tetap baik tanpa harus menggantinya terlebih dahulu.

Warna Putih

Berikutnya, ada warna putih yang dikonversikan dalam bentuk angka nilainya 1.220 sampai dengan 1.250. Apabila hasil pengukuran menunjukkan warna putih, maka berarti cairan elektrolit aki ini masih dalam kondisi relatif baik.

Warna putih ini memiliki arti poor atau cukup dimana tidak perlu melakukan tindakan apapun, apalagi seperti penggantian. Tetap jaga aki tersebut agar kondisinya selalu bagus, sehingga bisa bertahan lama.

Baca Juga :  Fungsi Suspensi Belakang Sangat Penting Pada Sepeda Motor

Warna Merah

Selanjutnya, hasil pengukuran cairan elektrolit bisa menunjukkan warna merah yang berarti kondisi aki sudah mulai drop. Selain itu, indikator ini menunjukkan bahwa proses pengisian daya pada baterai tidak terlaksana dengan baik.

Apabila hal ini terjadi, maka Anda harus melakukan pengisian kembali atau menambah baterai aki agar berat jenisnya bisa naik. Nilai yang ditunjukkan untuk hasil pengukuran hidrometer dengan warna merah ini mulai dari 1.100 sampai dengan 1.225.

Bening

Terakhir adalah warna bening atau yang berarti netral dimana berat massa jenis cairan memiliki skala nilai 1. Warna bening ini akan didapatkan apabila Anda menggunakan hidrometer untuk mengukur massa jenis air.

Hal tersebut bisa dilakukan pada saat awal pengukuran sebelum menggunakan hidrometer langsung di cairan elektrolit. Apabila hasilnya memang menunjukkan angka 1 di warna bening, maka bisa dipastikan bahwa hidrometer tersebut masih bisa berguna dengan baik.

Demikianlah pembahasan mengenai Hidrometer semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂