Cara Mengenal Crossplane Crankshaft

Posted on

Cara Mengenal Crossplane Crankshaft – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai crossplane crankshaft pada Yamaha R1 & R1M, nah agar lebih dalam mengetahuinya kalau begitu simak saja pemaparannya dibawah ini.

Dalam hal ini Crossplane crankshaft ini mulai terkenal saat YZR M1 dengan Om Rossi selalu menjadi juara sejak tahun 2004, YZR M1 menjadi motor balap yang pertama yang dimana menggunakan sistem crossplane crankshaft.

Ya walaupun sebenarnya bukan menjadi kendaraan pertama, karena sistem ini sudah pernah digunakan oleh cadylac di mobil mereka pada tahun 1923. Crossplane crankshaft ini juga lebih dikenal sebagai mesin V8 pda muscle car Amerika.

Sebelumnya kalian sudah tahu belum apa itu crankshaft..?? Crankshaft atau poros engkol ialah sebuah komponen penting yang ada pada bagian sistem pembakaran, crankshaft menjadi pusat poros dari setiap pergerakan piston.

Jadi fungsi dari crankshaft yaitu untuk mengubah gerakan naik turun yang dihasilkan oleh piston menjadi gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan ke transmisi.

Dengan kata lain crankshaft atau poros engkol mengubah gerakan naik turun piston menjadi tenaga untuk menggerakan sistem tranmisi kemudian menggerakan roda, agar kendaraan yang kita gunakan melaju.

Cara Mengenal Crossplane Crankshaft Yang Ada Pada Yamaha R1 & R1M

Hal ini baru pertama diterapkan karena biasanya mesin 4 cylinder menerapkan pola pengapian 180 derajat atau mesin inline 4 Flatplane. Sehingga pembakaran dapat terjadi dengan pola merata dan durasi yang saling bergantian mulai silinder pertama sampai keempat.

Baca Juga :  Efek Per CVT Lebih Keras

Mesin Inline 4 Flatplane

Jadi mesin inline 4 Flatplane itu keadaannya dimisalkan dari 4 piston flatplane kita anggap dari yang paling kiri piston 1, 2, 3 dan 4 yang paling kanan.

Jika Piston 1 dan Piston 4 berada di atas “top siliner” maka piston 2 dan 3 akan berada dibawah dan begitu sebaliknya jika piston 2 dan 3 berada diatas, maka piston 1 dan 4 berada dibawah.

Mesin Inline 4 Crossplane

Mesin inline 4, dengan sistem ini memiliki gerak piston yang sangat berbeda dengan gerak piston mesin flatplane. Pada sistem crossplane crankshaft, empat piston meledak bergantian secara lebih rapat tiap 90 derajat,,,

artinya saat piston 1 meledak 90 derajat berikutnya piston 2 meledak dan berturut-turut sampai piston 4. Artinya lagi,,, saat piston 1 berada diatas “top silinder” piston 2 berada hampir di samping bawahnya piston 3 pun begitu.

Tipe mesin Croosplane dimana pembakaran terjadi bergantian antara empat silider namun dengan durasi yang tidak merata dikarenakan desain poros engkol yang saling bersilangan.

Desain mesin seperti ini mempunyai keunggulan untuk memberikan tingkat redaman getaran mesin yang sempurna.

Dengan memanfaatkan gaya tolak poros engkol yang saling bersilangan. Hasilnya Yamaha M1 mampu melakukan proses berbelok dan berganti arah dengan sangat stabil dan kontrol yang maksimal.

Demikianlah pembahasan mengenai Cara Mengenal Crossplane Crankshaft semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂