Apa Efek Naik Motor Saat Hamil – Naik motor saat hamil sering kali menjadi hal yang dikhawatirkan, dan apalagi di masa awal kehamilan. Dan sebenarnya bolehkah ibu hamil naik motor? Nah ketahui risikonya dan cara agar tetap aman jika terpaksa harus berkendara pada saat hamil.
Bolehkan Ibu Hamil Naik Moto?
Nah sebenarnya belum ada penelitian yang menjelaskan antara hubungan naik motor dengan risiko kesehatan ibu hamil dan janin secara langsung.
Namun umumnya para dokter menganjurkan untuk tidak naik motor saat hamil karena risiko kecelakaan yang tinggi.
Melansir Bedford Commons Ob-gyn, sepeda motor merupakan alat transportasi yang lebih berbaya dari pada jenis transportasi lainnya, terutama pada ibu hamil.
Sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan lalu lintas. Mengendari motor saat hamil sangat berbahaya, dan apalagi tubuh ibu hamil mengalami perubahan hormon sehingga mudah merasa mual dan pusing.
Hal ini dapat menyebabkan kalian tidak fokus saat berkendara di jalan sehingga memperbesar risiko kecelakaan.
Tips Aman Jika Ingin Naik Motor Saat Hamil
Meskipun naik motor lebih berisiko tetapi terkadang ibu terpaksa harus mengendarai motor untuk pergi kerja, mengantar anak atau berbelanja.
Untuk mengantisipasinya bahaya yang mungkin terjadi, ibu bisa mengikuti tips-tips berikut:
Pastikan Kehamilan Kondisi Sehat
Sebelum naik motor saat hamil, pastikan lebih dulu bahwa kehamilan kalian sehat dan tidak sedang mengalami komplikasi kehamilan.
Sebaiknya kalian tidak mengendarai motor jika mengalami kondisi-kondisi berikut:
- Mual dan muntah yang berlebihan saat hamil.
- Plasenta previa yaitu plasenta yang menutupi jalan lahir.
- Memiliki riwayat pendarahan saat hamil.
- Tubuh lemas dan anemia.
- Kandungan lemah.
- Memiliki riwayat keguguran.
- Berisiko melahirkan bayi prematur.
Untuk memastikan kesehatan kehamilan kalian, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter. Tanyakan pula apakah kalian boleh naik motor atau tidak.
Naik Motor Saat Hamil Trimester Kedua
Apabila terpaksa harus naik motor, pilihlah waktu di trimester kedua. Ini karena masa itu cenderung lebih aman dari pada trimester pertama ataupun ketiga.
Pada trimester pertama, kandungan ibu berada dalam kondisi yang rentan. Melansir University of California San Francisco, kebanyakan kasus keguguran dan bayi lahir cacat terjadi karena adanya gangguan pada kehamilan di trimester pertama.
Oleh karena itu, tidak dianjurkan ibu hamil muda naik motor. Lantas bagaimana dengan ibu hamil tua atau trimester ketiga?
Pada trismester ketiga, ukuran kandungan yang semakin membesar dapat menyulitkan kalian bergerak dan mengendalikan stang motor karena terhalangi oleh perut.
Dan selain itu perubahan pusat gravitasi tubuh ibu hamil juga dapat mengganggu keseimbangan.
Ibu hamil tua lebih berisiko terjatuh atau kecelakaan saat naik motor. Oleh karena itu, sebisa mungkin kalian menghindarinya ya.
Dengan Mematuhi Aturan Keselamatan
Bukan hanya saat hamil saja tetapi dalam kondisi apapun sebaiknya kalian patuh terhadap aturan keselamatan selama berkendara.
Jika naik motor pastikan kalian memakai helm memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan dalam keadaan sehat sehingga fokus mengendarai motor.
Berkendaralah dengan tertib, jaga kecepatan kendaraan dan patuhi rambu-rambu lalu lintas. Hindari menyalip kendaraan yang ada di depan kalian untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
Tetaplah fokus ke jalanan dan hindari mengobrol apalagi menggunakan handphone.
Tidak Pergi Ke Tempat Yang Terlalu Jauh
Meskipun kalian merasa cukup aman naik motor saat hamil, tetapi sebaiknya kalian mengendarainya untuk pergi ke tujuan yang dekat.
Berpergian terlalu jauh menggunakan motor dapat menguras stamina. Karena perlu sangat berhati-hati, ibu hamil pun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengendarai motor maka berisiko kehilangan fokus di tengah jalan.
Dan perlu kalian ketahui bahwa saat hamil tubuh lebih cepat lelah. Jadi meskipun jarak tersebut sudah biasa kalian lalui belum tentu aman jika kalian melaluinya saat hamil.
Berhenti Jika Ada Masalah
Segeralah menepikan kendaraan lalu berhenti jika kalian merasa ada masalah. Ibu hamil bisa tiba-tiba pusing, sakit kepala, mual atau penglihatan terganggu. Jangan melanjutkan perjalanan jika ini terjadi.
Sebaiknya hubungi keluarga atau teman untuk menjemput kalian pulang ke rumah. Kalian juga bisa memanggil orang di sekitar untuk meminta bantuan.
Untuk sementara tinggalkanlah urusan yang ingin kalian kerjakan sebab keselamatan kalian tentu jauh lebih penting.
Pastikan Cuaca Sedang Baik
Jika cuaca sedang panas, naik motor berisiko membuat kalian dehidrasi saat hamil. Kondisi ini dapat menyebabkan kalian danΒ janin kekurangan cairan.
Dan selain itu suhu basal tubuh akan meningkat, melansir jurnal Birth Defect, suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat menghambat proses pertumbuhan janin.
Jika kondisi ini sering terjadi dapat meningkatkan risiko cacat pada bayi. Dan sementara jika sedang hujan, jalanan akan licin dan berisiko menyebabkan kecelakaan akibat tergelincir.
Tidak Memaksakan Diri Untuk Naik Motor Saat Hamil
Hal penting lainnya yang perlu kalian ingat ialah tidak memaksakan diri, terlebih jika mengendarai motor saat hamil muda atau hamil tua.
Lebih baik kalian memilih moda transportasi lain seperti mobil, bus atau komuter, jika memungkinkan.
Hindari pula mengendarai motor sendiri, mintalah bantuan suami atau orang lain untuk mengantar kalian.
Namun tetaplah fokus dan pastikan kondisi kehamilan kalian aman walaupun diantar orang lain. Jika urusan tersebut tidak terlalu penting sebaiknya tundalah naik motor terutama jika kalian mengalami gangguan kesehatan saat hamil.
Carilah waktu lain saat kondisi kalian sedang fit atau beberapa bulan setelah melahirkan.
Demikianlah pembahasan mengenai Apa Efek Naik Motor Saat Hamil semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. π π π