Akibat Motor Tidak Top Kompresi

Posted on

Akibat Motor Tidak Top Kompresi – Top kompresi yakni berasal dari dua kata yakni “top” yang berarti “atas” kalau pada mesin sepeda motor bisa diartikan piston berada di TMA (Titik Mati Atas).

Dan sementara “Kompresi” berarti “Menekan” dalam hal ini menakan atau memadatkan campuran bahan bakar dan udara yang kemudian akan dibakar oleh api dari percikan busi sehingga menjadi penggerak/sumber tenaga untuk memutar poros engkol.

Top Kompresi

Top kompresi hanya ada pada sepeda motor 4 tak / langkah dimana posisi Piston berada di TMA (Titik Mati Atas), kemudian noken As dalam posisi netral atau tidak menekan rockert arm sehingga ke dua klep yakni klep IN (masuk) dan EX (pembuangan) berada dalam posisi tertutup.

Fungsi Top Kompresi

Nah ini pertanyaan mendasar untuk apa mencari Top Kompresi? Agar sepeda motor urut pengapian, maksudnya saat busi meletikan api piston berada di TMA dan dalam langkah kompresi sementara posisi klep dalam keadaan tertutup.

Sehingga tidak ada komponen yang rusak karena salah posisi saat melakukan penggantian rantai mesin / keteng belah mesin atas dan belah mesin total saat melakukan penyetelan klep.

Perbedaan Top Kompresi Dan Top Buang

Top Kompresi terjadi saat posisi piston TMA (titik mati atas) dengan kedua klep pada posisi tertutup dan terjadi saat langkah kompresi setelah langkah hisap.

Sementara top buang juga terjadi saat piston berada di titi mati atas dengan kedua klep pada posisi terutup dan terjadi saat langkah buang.

Baca Juga :  Gunakan Bahan Ini? Dapat Bersihkan Mika Lampu Motor Jadi Kinclong

Jadi kesimpulannya yang membedakan dari top kompresi dan top buang ialah waktu / timing pengapiannya, biasanya kekeliruan, kesalahan terjadi saat melakukan penyetelan klep. Sementara saat belah mesin jarang sekali terjadi kekeliruan antara top kompresi dan top buang.

Tanda – Tanda Top Kompresi

Marking atau tanda ‘T’ pada magnet terlihat pada lubang intip dengan posis lurus yang menandakan bahwa piston pada posisi TMA.

Marking / tanda ‘T’ pada sentrik yang tegak lurus menghadap kedepan.

Posisi paling berat saat memutar magnet dengan kunci T, karena saat itu adalah langkah kompresi atau penekanan / pemadatan campuran bahan bakar. Dengan catatan kondisi busi masih menempel di mesin, jika busi dilepas akan sulit merasakan putaran yang paling berat.

Langkah kompresi bisa dikira – kira dengan melihat posisi rocker arm atau stelan klep, yaitu setelah rocker arm masuk mendorong / menekan klep kemudian keluar. Nah pada posisi rocker arm sudah tidak menekan klep atau keluar berarti akan terjadi langkah kompresi.

Kedua klep yaitu klep In dan Ex dalam posisi longgar atau terdapat celah sehingga bisa digerakan ke atas bawah bukan kanan kiri.

Cara Mencari Top Kompresi Sepeda Motor

Setiap sepeda motor mempunyai kontruksi / bentuk mesin yang berbeda – beda sehingga ada sedikit perbedaan untuk menanganinya, tapi tujuannya tetap sama.

Contoh untuk tipe sport dan bebek untuk mencari top kompresi bisa membuka blok magnet dan tutup klep, sementara itu tutup klep pun ada yang hanya terlihat ricker armnya saja atau malah terlihat semuanya dari rocker arm dan gear sentrik.

Sementara tipe matik bisa memutar magnet dengan kunci T tapi posisinya akan ribet karena harus bongkar radiator, terus kipas magnet. Maka dari itu cara termudahnya memakai kick starter. Ok langsung saja bro berikut caranya,

Baca Juga :  Tekanan Kompresi Terlalu Tinggi

Usahakan sepeda motor dalam kondisi dingin dan memkai standar tengah, apaka busi harus dilepas ? tidak juga ngga apa – apa malahan kalau busi terpasang di mesin akan memudahkan saat merasakan atau meraba posisi. Karena saat langkah kompresi putaran magnet akan terasa berat.

Kemudian buka lubang intip dan lubang putar yang terdapat pada blok magnet dan buka juga tutup klep sehingga posisi klep dan rocker arm terlihat. Untuk sepeda motor tipe matik bisa menggunakan kick starter secara perlahan.

Putar magnet berlawanan putaran jam atau kearah kiri secara perlahan sampai tanda ‘T’ terlihat pada magnet terlihat.

Saat klep in masuk berarti sebentar lagi piston akan berada di TMA dan terjadi langkah kompresi, maka dari itu lakukan secara perlahan sambil mengintip magnet.

Maka akan terdapat celah antara rocker arm dan klep, karena posisi kedua klep dalam keadaan tertutup tidak ada dorongan dari rocker arm.

Untuk memastikan bahwa langkah yang dilakukan benar maka lakukan pengukuran dengan fuller dengan skala 0,05 sampai 0,1 mm, jika tidak mengetahui celah ukuran standar sepeda motor. Kerena setiap sepeda motor mempunyai perbedaan ukuran celah klep.

Akibat Motor Tidak Top Kompresi

Adapun akibat dari top kompresi yang tidak pas maka hal buruk yang terjadi ialah piston jebol atau rusak dan klep mengalami bengkok.

Piston motor rusak sejatinya sangat jarang terjadi lantaran suku cadang motor ini punya durabilitas dan keawetan yang tinggi. Bagaimana tidak, bisa dibilang piston ini menjadi jantungnya motor. Kalau tidak ada piston, maka mesin tidak akan dapat bekerja.

Piston yang kondisinya baik, tentunya akan menawarkan performa mesin yang optimal. Sebaliknya, kalau kondisi piston rusak, dapat membuat motor mogok di jalan dan tidak bisa dihidupkan lagi.

Baca Juga :  Jarak Ideal Waktu Ganti Oli Mesin Motor Matic Honda: Rahasia Perawatan yang Penting

Klep bengkok bisa terjadi saat tubrukan antara klep dan seher. Sehingga klep tak bisa kembali menutup karena bentuk batang klep-nya yang tak lagi lurus. Yang mana, tentu saja berakibat kompresi bocor dan motor gak bisa hidup. Hal ini sering disebabkan karena rantai kamprat yang kendor.

Maka dalam hal ini maka otomatis sepeda motor susah dihidupkan. Dan masalah yang lain timbul yakni sepeda motor mberebet dan ngempos atau sepeda motor tenaga berkurang karena percikan api dari busi yang tidak pas dengan langkah kompresi.

Demikianlah pembahasan mengenai Akibat Motor Tidak Top Kompresi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂